Pojok Mendoan Jadi Pelopor UMKM Kuliner Tempe Mendoan di Kota Metro Lampung

Pojok Mendoan jadi pelopor UMKM kuliner tempe mendoan di Metro, Lampung.

Editor: muhammad azhim
Tribun Lampung/M Humam
Tempe mendoan dari Pojok Mendoan Metro dan jadi pelopor UMKM kuliner tempe mendoan di Metro, Lampung. 

Tribunlampungtravel.com, Metro - Pojok Mendoan jadi pelopor UMKM kuliner tempe mendoan di Metro, Lampung.

Panganan tempe mendoan berasal dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia termasuk di Metro, Lampung.

Kini siapa yang tidak mengenal mendoan?

Mendoan ialah salah satu makanan yang terbuat dari tempe yang dipotong tipis lebar, kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung berbumbu, setelah itu digoreng setengah matang.

Dan Pojok Mendoan jadi pelopor UMKM kuliner tempe mendoan di Metro.

Neni Yuniati, Pemilik Pojok Mendoan menyebut UMKM kuliner tempe mendoan miliknya merupakan yang pertama di Metro.

"Kami berjualan di Metro sejak Januari 2018, waktu itu kami baru pertama kali yang berani jual tempe mendoan," kata dia saat ditemui Tribunlampung.co.id di kediamannya, Sabtu (21/10/2023).

"Baru kemudian sekitar tahun 2020 itu mulai berangsur ada UMKM lain yang menjual tempe mendoan selain kami," tambahnya.

Menurutnya, sejak awal menjual tempe mendoan, pihaknya tidak pernah menghilangkan esensi dari tempe mendoan itu sendiri.

"Mendoan ini kan berbeda dengan tempe goreng lainnya, bahkan lembaran tempenya pun ada memang khusus untuk mendoan, beda dengan tempe yang biasa," bebernya.

"Karena kebetulan kami memang berasal dari Banyumas, jadi kurang lebih kami mengetahui mendoan itu seperti apa, kata 'mendo' itu sendiri artinya setengah matang," sambungnya.

Neni mengatakan, ketika berjualan mendoan di Metro, dirinya turut menyesuaikan selera konsumen yang ada di Bumi Sai Wawai.

"Kalo esensi dari mendoan sendiri kan digoreng setengah matang, dan terlihat pucat tempenya yang dibalut tepung, tapi kami tetap menyesuaikan dengan selera konsumen di sini," tuturnya.

"Kadang ada konsumen yang minta sedikit lebih garing menggorengnya, jadi tentu kami tetap menyesuaikan dengan permintaan konsumen seleranya seperti apa," imbuhnya.

Konsumen Pojok Mendoan dikatakan Neni berasal dari berbagai kalangan.

Mulai dari mahasiswa, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga tenaga kesehatan.

"Langganan kami paling banyak itu rata-rata dokter di RSUD Ahmad Yani, RS Mardi Waluyo, ada juga dari adik-adik mahasiswa yang beli," tukasnya.

Harga yang ditawarkan pun cukup ramah di kantong.

Dengan merogoh kocek sebesar Rp 15 ribu sudah bisa mendapatkan 1 porsi tempe mendoan sebanyak 12 lembar potong tempe.

"Harganya untuk satu porsi Rp 15 ribu, ada pilihan sambal kecap dan sambal geprek untuk pendamping mendoan," ujar Neni.

Sumber: Tribun Lampung
Ikuti kami di
2196 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved